S55BET - AGEN BOLA LIGA - Gol Differential Bisa Jadi Prediktor Juara Dunia? - Performa sebuah tim di Piala Dunia 2014 sering dihubungkan dengan rekor yang mereka raih di fase grup (babak kualifikasi). Mereka yang sukses di fase grup, katanya akan sukses di fase knock out. Benarkah gol differential bisa memberikan petunjuk siapakah yang akan menjadi juara Piala Dunia 2014?
Menurut David Leonhardt dari New York Times, perbedaan selisih gol (goal differential) di fase grup lebih tepat bisa memprediksi juara dunia. Lihat dua grafis di bawah tentang hal itu.
Dari tahun 1986, 10 tim yang memiliki goal differential +7, empat di antaranya ke final Piala Dunia, dan tiga di antaranya menjadi juara. Dari 83 tim yang memiliki goal differential +3 atau kurang, 50 diantaranya kalah di babak 16 besar; hanya 13 dari 83 tim tadi yang sampai ke semifinal.
Gol Differential Bisa Jadi Prediktor Juara Dunia? - Dalam Piala Dunia 2014, penampilan terbaik di babak penyisihan adalah Kolombia dan Belanda dengan masing-masing +7. Prancis di tempat kedua dengan +6, Brasil dan Jerman dengan +5.
Tim berikutnya yang lolos ke babak 16 besar, Yunani memiliki goal differential terburuk yakni -2, diikuti oleh Nigeria, AS, dan Uruguay dengan 0.
Namun ada anomali pada Piala Dunia 1986. Saat itu, goal differential Jerman Barat adalah -1 di fase grup, namun Jerman bisa melenggang ke final. Pada tahun yang sama, baik Denmark maupun Uni Sovyet mencatat goal differential +8 di fase grup, namun justru gagal di fase 16 besar. Demikian Dilansir Dari Salah Satu Agen Judi Online Terpercaya.
Menurut David Leonhardt dari New York Times, perbedaan selisih gol (goal differential) di fase grup lebih tepat bisa memprediksi juara dunia. Lihat dua grafis di bawah tentang hal itu.
Dari tahun 1986, 10 tim yang memiliki goal differential +7, empat di antaranya ke final Piala Dunia, dan tiga di antaranya menjadi juara. Dari 83 tim yang memiliki goal differential +3 atau kurang, 50 diantaranya kalah di babak 16 besar; hanya 13 dari 83 tim tadi yang sampai ke semifinal.
Gol Differential Bisa Jadi Prediktor Juara Dunia? - Dalam Piala Dunia 2014, penampilan terbaik di babak penyisihan adalah Kolombia dan Belanda dengan masing-masing +7. Prancis di tempat kedua dengan +6, Brasil dan Jerman dengan +5.
Tim berikutnya yang lolos ke babak 16 besar, Yunani memiliki goal differential terburuk yakni -2, diikuti oleh Nigeria, AS, dan Uruguay dengan 0.
Namun ada anomali pada Piala Dunia 1986. Saat itu, goal differential Jerman Barat adalah -1 di fase grup, namun Jerman bisa melenggang ke final. Pada tahun yang sama, baik Denmark maupun Uni Sovyet mencatat goal differential +8 di fase grup, namun justru gagal di fase 16 besar. Demikian Dilansir Dari Salah Satu Agen Judi Online Terpercaya.
S55BET
Posted By :
AGEN BOLA
AGEN BOLA